Maaf kalau aku sering menidurii mu disaat aku lagi butuh
Terkadang memang kelakuan ku sering membuat mu jengkel
Tapi bagi ku, kau sungguh mulia
Kau memaafkan kelakuan ku demi uang
Bibir mu terseyum indah ketika kau menerima uang dari aku
Bagi ku kau sesosok wanita yang tak tau malu.
Tapi ntah mengapa aku pun senang melakukan nya
Ku akui aku yang memulai melakukan nya….
Tapi aku tak ingin kau melanjutkan nya….
Sempat berfikir tuk mengakhiri ini semua,
Tapi air mata mu memaksa ku tuk kembali
Perjalanan kita bagaikan pangkalan bensin yang meledak
Atau mungkin tangisan ibu yang rindu anak nya pulang
Bisikan mu selalu menantang ku bagai pusaran air
yang selalu ingin menarik rambut ku
Aku dapat merasakan nya lewat suara mu
Bahkan rasa itu sampai ke ubun-ubun ku
Sejenak aku teringat kata pepatah
Habis manis sepah di buang
Tapi bagi ku,sepah itu akan tetap manis
Hingga akhirnya akan kujual kembali...
Maafkan aku sayang.....
TELANG, JULI 2008
Hanri DL Siahaan
2 komentar:
saya tertarik sangat dengan yang ini bang . . . saya suka dengan gaya bahasanya . . . menarik.
jadi,mungkin akan sangat tidak tepat jika saya katakan kurang,nampak nanti saya seperti menggarami lautan saja . . .
saya terkesan.
dan saya tunggu karya anda yang lain bang . . .
salam budaya.
terimakasih saudara... tapi saya butuh kritik.... lautan tak perlu garam lagi, tapi jika di beri ikan mungkin lautan itu akn lbh baik...
Posting Komentar