Jumat, 13 Maret 2015

“R”




Tak ada lagi api dalam jiwa ini, entah apa penyebabnya.
Hidup terlalu berat, walau aku tahu bahwa ada yang lebih susah dari aku.
Proses besar yang membawa ku sampai ditempat ini, dimana ideologi, paradigma, kebebasan,
kebersamaan bahkan Ibu dan Bapak  menjadi taruhan.
Tempat ini terlalu gelap bagi ku, kekerasan  adalah cara untuk mencapai kemakmuran.
Kemakmuran yang membuat perut ini semakin membesar,
Barangkali itu semua hanya semu, dimana kita tak lagi dapat bertemu.
Aku tahu, bahwa sebenarnya aku tak tahu tentang proses ini.
Hanya pengakuan yang membuat  ini berjalan terus dan terus.
Ach.... berjalan di tempat yang gelap itu sudah biasa,
Namun hal ini berbeda, aku merasa berjalan yang sebenarnya tidak ada jalan sama sekali.
Sebuah Khayalan lahir dari sebuah jidat yang mengerut, tentang proses ini.

LAE, 2&4 dan 04 N 14

Waldk”s DL

Hanri DL Siahaan

"LANGKAH"

Memulai sebuah langkah untuk meninggalkan problematika, sebuah intuisi untuk membuka paradigma tentang  hukum timbal balik. 

Setiap langkah yang telah kita tentukan pastinya akan ada resiko dari langkah tersebut, entah itu baik ataupun buruk. Hari ini saya melakukan langkah yang buruk, saya harus akui itu, tapi tidak didepan mu, karena saya tahu tidak ada maaf untuk langkah buruk itu. Sulit buat saya untuk mengatakannya, bahkan untuk menumbuhkan niat saja saya tidak berani. Saya harus memutar otak, bagaimana hal buruk ini saya rubah agar menjadi hal baik. Kali ini saya menemukan caranya. Dan saya mengubah paradigma tentang suatu pernyataan bahwa "dari satu kebohongan akan timbul kebohongan lainnya apabila tidak diakhiri". Ternyata saya bisa mengubah hal buruk itu (kebohongan) menjadi sebuah keputusan yang benar dan mulia. Sayangnya saya tidak bisa berbicara banyak tentang apa kebohongan itu. Dari titik ini, saya akan melanjutkan hidup tanpa harus takut. Jujur memang lebih baik walaupun itu menyakitkan, itu hanya kiasan kata saja bagi saya. Apakah semua orang bisa menerima kenyataan yang pahit dalam hidup nya? Belum tentu!!! Apalagi kenyataan pahit itu yang berdampak langsung bagi hidup nya atas perbuatan orang lain, bukan perbuatannya sendiri.


Ratar, 13"03"15

Selasa, 04 November 2014

"P"



Tak ada lagi api dalam jiwa ini, entah apa penyebabnya.
Hidup terlalu berat, walau aku tahu bahwa ada yang lebih susah dari aku.
Proses besar yang membawa ku sampai ditempat ini, dimana ideologi, paradigma, kebebasan,
kebersamaan bahkan Ibu dan Bapak  menjadi taruhan.
Tempat ini terlalu gelap bagi ku, kekerasan  adalah cara untuk mencapai kemakmuran.
Kemakmuran yang membuat perut ini semakin membesar,
Barangkali itu semua hanya semu, dimana kita tak lagi dapat bertemu.
Aku tahu, bahwa sebenarnya aku tak tahu tentang proses ini.
Hanya pengakuan yang membuat  ini berjalan terus dan terus.
Ach.... berjalan di tempat yang gelap itu sudah biasa,
Namun hal ini berbeda, aku merasa berjalan yang sebenarnya tidak ada jalan sama sekali.
Sebuah Khayalan lahir dari sebuah jidat yang mengerut, tentang proses ini.

LAE, 2&4 juga 04 dan 14
Waldk”s DL
Hanri DL Siahaan

Minggu, 05 Agustus 2012

PEMBUNUH SAJAK


HANRI DL SIAHAAN

Malam ini aku menyapa bintang,
Bulan pun cemburu karena aku tak menyapa nya,
Ingin ku sapa ke dua nya, tapi sebelum ku sapa,
Kau mengatakan lebay…

Ku memuja kekasih ku dengan kata-kata indah,
Dia sangat senang, dan tersenyum malu-malu pada ku,
Wajah nya bersinar bagaikan rembulan malam,
Belum usai kata-kata ku, kau mengatakan lebay…

Anjing menggonggong, kau bilang lebay…
Anak menangis di tinggal ibu nya, kau bilang lebay…
Aku bercerita gubuk tua ku, kau bilang lebay..
Kucing berak pun kau bilang lebay…

Aku memuji pacar ku, kau bilang lebay,
Aku memuji keindahan alam, kau bilang lebay,
Aku memuji Tuhan ku pun, kau bilang lebay
Semua kata indah kau bilang lebay..


Kau pembunuh sajak ku,
Kau binatang yang tak pernah tertidur,
Sajak indah kurangkai,
kau merusak nya dengan kata lebay..

Pemikiran indah ku hilang,
Kata mutiara yang ku rangkai rusak,
Majas pun seolah tak berlaku lagi..
Semua karena binatang lebay….

Apakah ini pertanda pemikiran ku mati?
Apakah ini pertanda kata mutiara ku rusak?
Apakah ini pertanda majas tak berlaku lagi?
Semua yang terukir terbunuh oleh mu…

Hanri DL Siahaan
SGT, 4 AGS 12
AGS SGT

Selasa, 31 Juli 2012

"LEBIH DARI SEPAH"

Maaf kalau  aku sering menidurii mu disaat aku lagi butuh
Terkadang memang kelakuan ku sering membuat mu jengkel
Tapi bagi ku, kau sungguh mulia
Kau memaafkan kelakuan ku demi uang
Bibir mu terseyum indah ketika kau menerima uang dari aku


Bagi ku kau sesosok wanita yang tak tau malu.
Tapi ntah mengapa aku pun senang melakukan nya
Ku akui aku yang memulai melakukan nya….
Tapi aku tak ingin kau melanjutkan nya….

          Sempat berfikir tuk mengakhiri ini semua,
          Tapi air mata mu memaksa ku tuk kembali
          Perjalanan kita bagaikan pangkalan bensin yang meledak
          Atau mungkin tangisan ibu yang rindu anak nya pulang

          Bisikan mu selalu menantang ku bagai pusaran air
          yang selalu ingin menarik rambut ku
          Aku dapat merasakan nya lewat suara mu
          Bahkan rasa itu sampai ke ubun-ubun ku

Sejenak aku teringat kata pepatah
Habis manis sepah di buang
Tapi bagi ku,sepah itu akan tetap manis
Hingga akhirnya akan kujual kembali...
Maafkan aku sayang.....


                                                            TELANG, JULI 2008
                                                              Hanri DL Siahaan

Tuhan

‘Boros AJ’

Tuhan
Apakah engkau hanyalah tempat
 Ketika kami sedang gelisah
Apakah engkau hanyalah tempat
Pelarian ketika kami tlah tersesat

Katanya …….
Engkaulah yang maha bijak
Benarkah ketika takdirmu
Mengarahkan kami kepada yang
Sesat …….

Katanya engkau maha
Pengampun ….
Dapatkah ketika kami datang dengan
Muntah – muntah kami sehabis minum …
Katanya kau maha suci
Benarkah ketika kami menyembah
Dengan kopiah penuh nanah
Dengan pakaian penuh kotoran
Dan wangi – wangi yang bermula dari tai …

Hinakah kami....
Hingga kami tak pantas menyebut-MU
Salahkah ketika kami takut akan Azabmu
Kutuklah kami dengan doa – doa
Jadikan ayatmu sebagai jalan
Jadikan firmanmu sebagai Tunggangan
Jadikan kitabmu sebagai Penerang Yang kan menuntun kami
Kepada-MU ………….. siang itu ……….
                                                                                                                   Kamal, 907071
                                                                                                       11.21 _ jum’at yang menyengat

Minggu, 29 Juli 2012